Kamu bukan pacarku, kamu pasanganku

Sejak saat itu, dimana aku mulai mengenalmu dimana aku mulai perlahan mengetahui bagaimana perasaan ku padamu. Aku mulai sadar, jika engkau bukanlah sosok yang tepat untuk aku jadikan sebagai sosok pacar.

Kita selalu bertengkar meskipun itu berawal dari masalah kecil yang sebenarnya tak perlu untuk diperbesarkan. Masalah kecil selalu memacu keributan, masalah kecil selalu menghampiri yang membuat kita selalu beradu mulut.

Saling mengejek sering terjadi meskipun awalnya hanya berniat untuk bercanda, namun lagi-lagi keributanlah ujungnya.

Tapi kamu tau, dibalik semua itu aku menyadari memang tidak ada yang mampu untuk mencapai kata sempurna semasih banyak dosa yang kita punya. Dari semua yang telah terjadi, aku belajar bahwa mungkin kata orang kita tidak cocok, setiap hari bisanya hanya bercekcok saja. Tapi, biarlah setiap orang dengan perspeksi mereka sendiri. Kita tidak akan mampu untuk memahami seluruh maksud dari fikiran setiap orang.

Kamu lebih dari itu. Kamu lebih dari hanya sekedar wanita untuk mencurahkan segala perasaan, segala suka dan duka yang aku alamai dan aku rasakan. Kamu adalah wanitaku, wanita yang hatiku pilih untuk menemani dan mendampingi hati dan diri ini.

Yang jelas, kamu adalah pasanganku sekarang dan nanti. Jadikan setiap setiap suka atau duka sebagai pelajaran, pelajaran untuk mempermudah masa depan. Pelajaran untuk menyelesaikan masalah yang akan terjadi.

Jangan sampai karena hal sekecil ini membuat apa yang telah disusun lama menjadi berantakan.

Comments

Popular Posts