Rasa yang tak terbalaskan
Rasa yang tak terbalaskan.Hari itu begitu indah, hari dimana aku mulai bisa mulai berkomunikasi secara intens dengan dia. Dia yang sejak dulu aku rindukan, dia yang sejak dulu aku impikan. Puncak perasaan itu ada saat dia menerimaku sebagai pasangannya. Dia begitu ramah, lembut suaranya, sangat bersahabat. Perasaannya yang seperti itu tambah membuat aku menjadi semakin mencintai wanita yang dulu merupakan teman seangkatanku semasa SMA.
Aku mulai tertarik dengan dengan wanita itu karena aku melihat ada sesuatu yang berbeda pada dirinya. Dia begitu indah untuk dipandang, membuat semua mata tertuju padanya. Banyak yang sudah mendekatinya dengan begitu banyak rayuan dan berbagai trik. Tapi pada saat itu dia dan pacarnya dalam kondisi yang tidak baik yang membuat hatinya galau merana.
Begitu aku masuk dan mulai asyik bercakap dengan dirinya dia mulai terkesan dan memberikanku harapan. Harapan itu aku rasa begitu besar yang membuat aku terus untuk mendekatinya. Sampai singkat cerita aku berhasil mendapatkan perhatiannya sejenak. Aku berhasil menjadi kekasihnya.
Aku mulai menanamkan perasaan cinta yang terlalu dalam kepadanya, hingga setelah berjalan beberapa hari dia sering bercerita tentang orang lain. Dia selalu bercerita tentang pria itu dengan penuh gairah yang kadang-kadang membuat hatiku menjadi begitu sakit. Kemudian dengan sadarnya dia mulai mengatakan jika pria itu adalah yang mengisi hatinya sebelum aku dan setatusnya belum resmi berpisah.
Alangkah goyahnya hatiku, bergetarnya tanganku mengetahui pernyataan itu. Pernyataan yang sebenarnya tidak pernah terfikirkan sebelumnya. Akupun mulai bingung apa langkah selanjutnya yang harus aku lakukan.
Comments
Post a Comment